Posts
Game Fortnite Mendapat Keuntungan 4,5 Triliun Dari Pengguna IOS
Epic Game dikabarkan mendapat keuntungan besar dari salah satu gamenya yang bernama Fortnite.
Kabar ini diungkapkan oleh salah satu perusahaan marketing intelligence, Sensor Tower.
Dimana dalam pernyataannya mereka mengungkapkan bahwa dalam 200 hari setelah peluncuran game Fortnite pada perangkat IOS, pihak developer yaitu Epic Game telah berhasil meraup untung sekitar 300 juta dollar AS atau Rp.4,5 Triliun.
Hal ini nampaknya bukan suatu yang mengejutkan, karena sejak pertama kali perilisannya pada 15 Maret 208 lalu, game ini memang sudah disambut dengan antusias oleh para pecintanya.
Keuntungan yang didapat oleh game Fortnite ini nyatanya lebih besar dibandingkan dengan game-game populer lainnya, seperti Clash Royale yang hanya mampu meraup 3,4 Triliun dalam waktu 200 hari.
Lalu apa yang menyebabkan game Fortnite ini mampu mendapat keuntungan sebanyak itu?
Ternyata keuntungan besar ini disebabkan oleh para pengguna Fortnite di perangkat IOS yang mana rata-rata dari mereka menghabiskan 22,7 miliar untuk keperluan game Fortnite ini.
Walaupun game Fortnite ini bisa dimainkan secara gratis, namun untuk mendapatkan item atau yang biasa disebut Cosmetics ini tidaklah gratis.
Mereka harus membayar dengan nominal tertentu untuk bisa mendapatkan sejumlah item yang ada.
Selain itu, ada juga mode permainan yang bernama Player Versus Enemy (PVE), dimana mode permainan ini hanya bisa dimainkan apabila pemainnya telah melakukan pembayaran.
Namun menurut data dari Sensor Tower, mayoritas penghasilan Fortnite adalah berasal dari penjualan item atau Cosmetics-nya.
Satu hal lagi yang bisa dibilang cukup berpengaruh terhadap pendapatan game Fortnite ini adalah karena adanya sistem transaksi yang bernama V-Bucks.
Dimana V-Bucks ini merupakan satuan transaksi yang diberlakukan oleh pihak Fortnite sendiri.
Jika kita ingin mengkalkulasi satuan V-Bucks ini kedalam mata uang real, maka 500 V-Bucks yang telah dilengkapi dengan 100 bonus tambahan akan bernilai Rp.75.000 atau sekitar 4,99 dollar AS.
Hal ini bisa dikatakan merupakan salah satu strategi marketing yang cukup cerdas dalam mendapatkan keuntungan.
Pihak Epic Game sendiri juga nampaknya telah memikirkan target pasar yang tepat dan tidak mau terlalu banyak mengeluarkan uang untuk pemasaran game ini.
Hal ini bisa kita lihat dimana game Fortnite ini sendiri masih difokuskan untuk perangkat IOS.
Sedangkan game Fortnite ini sendiri belum banyak dimainkan oleh para pengguna Android karena memang belum dipasarkan di Google Play Store.
Alasan mengapa game ini tidak dipublikasikan di Google Play adalah karena untuk menghindari pengeluaran dana yang besar.
Karena untuk bisa memasarkan game ini di Google Play sendiri, pihak Fortnite harus membayar sekitar 30% dari jumlah pemasukannya.
Hingga pada akhirnya, game ini hanya dipublikasikan pada situs resmi Epic Game dan di App Store saja.
Namun entah apa alasannya, pihak Epic Game berani membayar harga yang sama yaitu 30% untuk dipasarkan di App Store.
Apakah pihak Epic Game ingin memfokuskan target pasarnya untuk pengguna IOS saja? atau memang pihaknya belum mampu membayar untuk pemasaran pada perangkat Android?